Gito Prawoto (Desta Club 80’s), Dede Rifai (Ringgo Agus Rahman), Kuncoro Prasetyo (Ytonk Club 80’s), dan Rojak Panggabean (Judika) terancam D.O. gara-gara menunggak uang kuliah selama 4 semester berturut-turut, orang tua mereka ternyata sudah tidak bisa lagi membiayai kuliah. Pihak Kampus memberikan kelonggaran agar mereka bisa tetap kuliah, tetapi tetap harus membayar minimal satu semester dalam waktu beberapa hari.
Masing-masing mencari uang. Ternyata mereka tetap butuh biaya untuk hidup sehari-hari, apalagi sebagian dari mereka sebelumnya bergaya hidup ibu kota.
Kuncoro memberikan solusi agar biaya operasional terjangkau dan mengajak mereka mencari rumah kontrakan dekat kampus, dan menjalani pola hidup sederhana. Solusi lainnya adalah kerja magang, tetapi magang itu membuat mereka kelelahan. Jadwal kuliah menjadi berantakan. Gito mendapatkan ide untuk mencari part time job yang tidak melelahkan dan menyita banyak waktu yaitu sebagai pemadam kebakaran.
Singkat cerita setelah ikut pelatihan, mereka diterima kerja magang di Pemadam Kebakaran, sebagai Pasukan Cadangan dengan perlengkapan seadanya dan diberi tugas untuk merawat mobil pemadam kebakaran yang sudah tua, yang dikenal dengan sebutan Si Jago Merah.
Itulah sekilas sinopsis cerita film Si Jago Merah, pasti hampir semua sudah menonton filmnya. Tetapi apakah kalian tahu sejarah mobil yang digunakan dalam film tesebut.
Mobil tersebut adalah Mobil milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta. Mobil merek Isuzu tersebut merupakan mobil prouksi dari Negara Jepang yang digunakan oleh Dinas Damkar sejak tahun 1969 s.d. 2006, yang memiliki kapasitas air sebanyak 3000 liter.
Bagi kalian yang ingin mencari tahu lebih tentang mobil Si Jago Merah atau sekedar melihat dan berfoto, kalian bisa datang langsung ke MUSEUM DAMKAR yang berada di Komplek TMII Jakarta Timur.